Etiket adalah tingkah laku, tata krama maupun aturan berperilaku bagi seorang individu ketika bergaul. Berbeda dengan etika yang bersifat universal dan luas cakupannya, etiket hanya berlaku di satu lingkungan dan belum tentu berlaku di lingkungan lainnya.
Jika etika lebih bersifat rohaniah maka etiket lebih mengarah pada lahiriah atau jasmani. Etiket hanya berlaku di dalam pergaulan, apabila tidak ada yang melihat maka etiket tidak berlaku sedangkan etika selalu berlaku walaupun tidak ada yang melihat.
Jika etika lebih bersifat rohaniah maka etiket lebih mengarah pada lahiriah atau jasmani. Etiket hanya berlaku di dalam pergaulan, apabila tidak ada yang melihat maka etiket tidak berlaku sedangkan etika selalu berlaku walaupun tidak ada yang melihat.
Contoh, untuk etiket apabila kita makan dan mengangkat kaki di atas meja tetapi tidak ada yang melihat maka kita etiket tidak berlaku. Sedangkan untuk etika, apabila melakukan tindak pencurian maka otomatis kita telah melanggar etika walaupun tidak ada saksi.
Budaya adalah cara hidup serta adat istiadat yang terbentuk dan dilaksanakan oleh suatu masyarakat.
Etiket memiliki pengaruh yang sangat erat dengan budaya dalam suatu
organisasi. Hal ini disebabkan karena etiket yang merupakan tata cara
berperilaku secara tidak langsung menciptakan budaya tersendiri pada suatu
organisasi. Kita ambil contoh di kantor Kaskus, etiket atau tata krama yang
tidak terlalu bersifat kaku dan formal di kantor tersebut menciptakan timbulnya
beberapa budaya seperti merayakan ulang tahun rekan kerja, rehat bersama di
play room, dan makan bersama satu divisi. Berdasarkan contoh tadi, kita bisa
melihat bahwa etiket memiliki pengaruh yang sangat erat dengan budaya dalam
suatu organisasi.
Visi adalah pandangan ke depan atau tujuang yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi ataupun lembaga.
Pengaruh visi organisasi terhadap etiket dalam organisasi. Dalam setiap
organisasi pastinya memiliki visi. Nah pastinya untuk menunjang terwujudnya
visi ini, ada tata krama atau etiket yang baik sengaja maupun tidak sengaja
diciptakan. Tentu saja, visi memiliki pengaruh yang sangat besar pada
terciptanya etiket kerja. Kita ambil contoh dari dua organisasi yang berbeda. Yang
pertama adalah tentara nasional indonesia dan yang kedua adalah kaskus. Etiket pada
dua organisasi ini pastinya sangat berbeda mengingat tiap-tiap organisasi
memiliki visi yang sangat berbeda, satu etiketnya lebih mengarah ke kedisplinan
dan yang satunya lagi lebih mengarah ke terciptanya kreativitas. Melihat dari
contoh tadi, bisa kita simpulkan bahwa visi organisasi memiliki pengaruh yang besar
terhadap etiket pada suatu organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar